Selasa, 24 Juni 2014

Desain Gemerlap Ala Warnet M&D Net





ASAHAN|SUMUT24
Pesatnya arus informasi dan teknologi, membuat internet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena itu, tak heran warung internet tumbuh subur bak jamur di musim hujan.Bagi pengusaha warnet, butuh trik tertentu untuk mensiasati bisnisnya, agar bisa bertahan di tengah persaingan bisnis.

Seperti yang dilakukan Varif  Hardiansyahputra atau dikenal Deva, pengusaha warnet M&D Net, yang terletak di jalan Protokol Kelurahan Binjai Serbangan No 38 Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan. Pemilik warnet ini menyulap tempat usahanya dengan pencahayaan lampu yang gemerlap, bak tempat hiburan malam.


Kepada SUMUT24, Selasa (24/6), Deva menceritakan awal mulanya dirinya ingin  berwirausaha mempunyai distro. Karena tak cukup modal,  lapak  yang ada didepan rumahnya ia jadikan kios yang awalnya hanya berdiri penjualan pulsa kecil kecilan. Namun seiring waktu berjalan omsetnya lumayan, dengan sedikit tambahan modal ia memberanikan diri membuka warnet (M&D Net)  diambil dari singkatan namanya sendiri  itu pada tahun 2010 lalu.

Menurut lulusan D3 teknik Komputer Amik Royal Kisaran ini, banyaknya berdiri warnet bak jamur dimusim penghujan yang kini ada disetiap sudut jalan mau tak mau membuat persaingan akan bisnis jasa penyedia layanan lintas kabel ini semakin ketat, hingga membuat dirinya harus pintar pintar mensiasati agar para pelanggan yang bermain di tempatnya tak lekas segera mencari warnet yang lain.

“Kenyamanan para pelanggan untuk bermain di M&D Net menjadi yang utama,” terang pemuda kelahiran Agustus 1992 ini.

Keinginan mempunyai distro dahulu yang tak kesampaian ia masukkan konsep interiornya kedalam warnet  yang dirintisnya selama empat tahun belakangan ini. Terbilang untuk menjadikan M&D Net sampai sekarang ini perjuangannya tak mudah, banyak pengalaman pahit yang sempat ia rasakan.

Deva mengaku, ia pernah harus berurusan kepada pihak yang berwajib karena sempat dituduh sebagai penadah membeli beberapa unit komputer dari seorang yang dikenalnya, padahal ia tidak tahu menahu soal komputer yang dibelinya tersebut, atas pengalaman yang berharga itu dirinya sempat mengalami kerugian mencapai 20 juta lebih. Seiring berjalannya waktu kini dunia game online semakin jauh berkembang pesat, warnetnya selalu ramai dikunjungi para pecandu game dan internet.

"Aku ingin orang datang kesini berkesan aja bang, meski warnet di daerah ini banyak,  aku tetap yakin aja kalau rejeki itu sudah ada yang ngatur tinggal kita berusaha aja,” terangnya mengakhiri. (Bens/Her)

SUMUT24 | Edisi 649 Tahun III | Rabu, 25 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar